Taman Balekambang

19/11/2013 09:39

Hotel di Solo banyak yang dilengkapi dengan fasilitas taman. Menyambangi kompleks seluas lebih dari lima hektar itu, kita bisa menikmati suasana yang berbeda dari suasana perkotaan. Beragam pohon berusia ratusan tahun menjadi paying alami bagi pengunjung yang datang. Bukan hal yang aneh, hampir setiap harinya sejak 2008, mulai dari anak-anak hingga manula memenuhi tempat ini. Terlebih saat musim liburan. Monyet, rusa dan angsa yang sengaja menjadi “hiburan tambahan” bagi anak-anak, juga para orangtua dan keluarga yang menyertainya. Kereta kuda, perahu kayuh dan mobil-mobilan yang bisa dinaiki empat orang pun tersedia untuk melengkapi sarana wisata kota. Suasana istimewa sarat dengan pemandangan indah dapat Anda nikmati di hotel Solo.

 

Tak hanya bagi anak-anak, para remaja dan orang dewasa pun pasti terpesona jika mengunjunginya. Tak sedikit pasangan muda yang menjadikan penjuru Taman Balekambang sebagai lokasi pemotretan pre-wedding. Hebatnya lagi, pihak pengelola bersama Pemerintah Kota Surakarta menyediakan koneksi internet gratis. Dua buah tower dipasang untuk memancarkan kebutuhan koneksi Internet untuk Anda.

 

Taman Balekambang, tepatnya berada di sisi utara Stadion Manahan, tak jauh dari Terminal Bus Tirtonadi, pun Stasiun Balapan. Akses transportasi umum tak tersedia menuju ke sana. Dari Tirtonadi, Anda bisa mencapainya dengan naik becak dengan ongkos sekitar Rp 10.000, atau Rp 15.000 dari Stasiun Kereta Solo Balapan. Beberapa hotel murah di Solo hingga hotel berbintang  juga merekomendasikan taman ini untuk Anda yang mencari hiburan keluarga saat berada di Solo.

 

Balekambang, konon berasal dari gabungan kata dalam bahasa Jawa yakni balé (Balai) dan kambang (Mengapung), menunjuk pada keberadaan sebuah balai di atas telaga kecil di masa lalu. Balai mengapung yang terletak di antara pepohonan besar nan rindang, lalu disempurnakanlah ia menjadi taman.

 

Taman Balekambang dibangun oleh KGPAA Mangkunagara VII pada 1921. Taman itu pun lantas dinamai Partini Tuin, sebuah nama untuk mengabadikan putrinya tercinta yang bernama Partini. Tak cuma untuk bercengkerama pada siang hari, di sana juga menjadi ruang publik dalam arti sesungguhnya. Aneka kesenian tradisional, termasuk tarian dan sering digelar di sana, dan pentas ketoprak digelar rutin tiap malam. Di Balekambang pula, dulu Srimulat pernah berjaya. Grup lawak asuhan Teguh (alm.) berkibar di Solo setelah hijrah dari Surabaya, hingga mencuatkan nama-nama pelawak seperti Gepeng, Pete, dan Jujuk.

 

Hampir serupa dengan Kebun Raya Bogor, Balekambang saat ini benar-benar menjadi sebuah taman yang asri. Balekambang pun akan dikembangkan menjadi taman botani. Banyak pepohonan langka ditanam di sana, sumbangan dari sejumlah pejabat negara, tokoh publik hingga sejumlah pejabat diplomatik negara sahabat. Taman Belakambang juga kerap digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting yang berkunjung ke Surakarta. Gala dinner biasa digelar di sana. Untuk sebuah pesta terbuka, seperti resepsi pernikahan pun sangat cocok. Tak lagi harus di tempat resmi seperti beberapa hotel Solo misalnya. 

 

Bagi Anda yang hendak berwisata di sana, disarankan membawa bekal makanan maupun minuman seperlunya. Sejumlah pedagang kaki lima pun ada di dalamnya, yang menyediakan minuman aneka rupa dan makanan ala kadarnya. 

 

artikel ini ditulis oleh tim penulis  GoIndonesia.com 

Contact